Di Indonesia, pertanyaan informasi pribadi seperti usia, tempat tinggal, atau status hubungan mungkin sudah biasa digunakan untuk memulai percakapan dengan seseorang. Akan tetapi, tahukah kalian bahwa pertanyaan mengenai informasi pribadi adalah hal yang tabu di Jepang?
Ya! Orang Jepang tidak pernah menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan informasi pribadi dengan orang lain, termasuk orang asing. Informasi pribadi adalah privasi yang harus dirahasiakan dari orang lain sehingga orang Jepang tidak mau bertanya atau ditanyai tentang informasi pribadi mereka.
Karena adanya perbedaan budaya, topik pembicaraan yang dianggap tabu pun kemungkinan dapat berbeda. Dalam artikel ini, JS akan memberi tahu apa saja topik yang harus dihindari saat bercakap-cakap dengan orang Jepang yang belum terlalu kalian kenal atau akrab. Berikut ini adalah tujuh di antaranya.
Gaji atau Pendapatan
Bagi orang Jepang, gaji atau pendapatan dapat mengungkap terlalu banyak informasi tentang mereka sehingga mereka merasa tidak nyaman untuk menceritakannya. Jumlah gaji tidak selalu tergantung pada berapa banyak pekerjaan yang diselesaikan. Tetapi, gaji dapat mencerminkan jabatan seseorang, seberapa besar orang tersebut dipercaya, dan seberapa besar tanggung jawab yang dipikulnya.
Jika ada rekan kerja yang mengetahui atau mendengar kalian membicarakan jumlah gaji atau pendapatan, kalian akan menjadi sasaran rasa iri atau hinaan. Maka dari itu, topik pembicaraan tentang gaji atau pendapatan harus dihindari demi terjaganya kedamaian di tempat kerja.
Perguruan Tinggi
Beberapa orang asing mungkin akan terkejut dengan jenjang pendidikan setelah Sekolah Menengah Atas di Jepang. Setelah lulus SMA, beberapa orang Jepang akan memilih untuk melanjutkan pendidikan di junior college atau short-term college untuk bisa bekerja di bidang tertentu. Namun, ada juga orang Jepang yang lebih memilih untuk langsung mencari pekerjaan yang tidak membutuhkan gelar sarjana.
Meskipun lulusan sebuah universitas ternama mendapatkan status khusus dan disegani, mayoritas orang Jepang tidak menghubungkan karakter seseorang berdasarkan perguruan tinggi.
Riasan Wajah
Memuji pakaian, gaya rambut, atau riasan wajah wanita Jepang boleh-boleh saja. Tetapi, komentar negatif terhadap riasan seseorang biasanya tidak disampaikan. Saat memuji kemampuan seorang wanita dalam merias diri, kalian harus berhati-hati. Jika tidak berhati-hati, kalian bisa dianggap menghina wanita tersebut seolah-olah wanita tersebut menyembunyikan wajah jeleknya di balik kemampuannya merias diri.
Selamat Hari Ibu/Ayah
Di Hari Ibu atau Ayah, orang-orang biasanya saling memberi ucapan satu sama lain baik di dunia nyata ataupun dunia maya. Namun, di Jepang, kalian akan dianggap aneh apabila mengucapkan "Selamat Hari Ibu" atau "Selamat Hari Ayah" kepada orang yang bukan ayah atau ibu kalian sendiri. Terlebih, akhir-akhir ini situasi dan kondisi beberapa keluarga di sana semakin kompleks dan ada banyak anak yang hidup bersama satu orangtua saja.